Tuesday, March 26, 2013

Cerdik – Cerdas + Unik # Cerdas + Licik






Apa benar menjadi pintar itu untuk minterin orang? Benarkah mencari ilmu atau kuliah itu untuk menjadi kaya ? Untuk menjadi pintar itu membutuhkan pengorbanan yang hebat. Contohnya Einstein, namun kepintaranya tidak semata untuk menjadi kaya dan terkenal. Tapi karena dia ingin memberi ilmu pengetahuan terhadap dunia, terutama dunia logika dan fisika

Jadi kalau hatimu menjawab pertanyaan yang pertama dengan kata “Ya” , berarti kamu termasuk seorang yang cerdik dalam arti cerdas dan licik. Nah orang yang seperti inilah yang banyak digambarkan oleh universitas yang berorientasi pada uang dan bukan pada kemajuan umat atau kesuksesan bersama

Lalu banyak kaum mahasiswa yang bermimpi untuk sekolah yang lebih tinggi hanya karena mengharapkan gelar dan bekerja di perusahaan bonafide. Sementara mereka yang merasa tidak mampu mencicipi pendidikan sampai ke jenjang yang lebih tinggi merasa segan dan ogaj-ogahan belajar karena udah kebayang nanti setelah melewati jenjang pendidikan, mereka bakalan nganggur, kalah dengan mereka yang bergelar. Akhirnya mereka tak memiliki bekal keterampilan yang cukup karena udah psimis duluan

Eh, tapi ini bukan berarti aku tidak membenarkan keberadaan sekolah-sekolah tinggi atau universitas. Ini juga bukan berarti aku memprovokasi kamu-kamu untuk tidak masuk universitas tinggi. Aku hanya ingin menegaskan apapun jurusan yang kamu ambil, apapun spesifikasi bidang studi yang kamu ambil, tetapkanlah bahwa kamu ingin mengambil jalan yang lurus. Artinya niatkanlah hatimu untuk mencari ilmu karena untuk mencari keridhaan Alllah, membangun umat untuk selamatkan dunia dan akhirat,bukan semata mencari gelar dan kekayaan semata

Ada yang berpendapat, “Kemuliaan didapat dengan membaca dan memahami buku.” Artinya kekayaan terbesar adalah pengetahuan. Jangan terjebak hanya dengan kekayaan semata, Kekayaan yang bersifat materi belum tentu akan mendatangkan kemuliaan pada pemiliknya karena sudah terkotori oleh ke-Cerdik-an manusia yang bernilai negatif, yaitu Cerdas dan Licik. So yang terjadi adalah akal bulus,akal-akalan untuk memenangkan persaingan hidup dengan saling menjegal

    

Adapun Cerdik yang bernilai positif adalah ke-Cerdas-an yang di dukung oleh ke-Unik-an pribadi seseorang. Sesuatu yang bersifat Unik itu akan bernilai mahal karena sulit ditiru.

Aku ingin mengingatkan tentang lagu yang pernah di rilis oleh grub band asal Yogyakarta, Shella on 7 yang bertajuk Sahabat sejati dalam albumnya Kisah klasik untuk masa depan. Begini Syairnya




Dengan kotak sejuta mimpi

Aku datang menghampirimu

Kuperlihatkan semua hartaku

….

Aku selalu membanggakanmu

Kau pun selalu menyanjungku

Aku dan kamu

Darah abadi

….

Tak pernah kita pikirkan

Ujung perjalanan ini

Dan tak perlu kita pikirkan

Ujung perjalanan ini

Dan tak usah kita pikirkan

Ujung perjalanan ini




Dari petikan lagu di atas anak-anak muda yang dulu digawangi Duta,Eros,Adam,Sakti dan Anton, mereka begitu optimis bahwa kekayaan yang sebenarnya adalah daya imajinasi,kreativitas,juga hasil karya yang unik sebagai hasil panca indra

Mereka bernyanyi bahwa dengan kotak sejuta mimpi aku datang menghampirimu. Mereka akan menghampiri penikmmat karyanya, mungkin sahabat,kekasih,atau semua penggemarnya. Bisa jadi harta itupun adalah segudang pengalaman yang mereka lalui selama perjalanan hidupnya. Pastinya mereka berharap bahwa kita semua bisa menjadi yang terhebat karena aku dan kamu adalah darah abadi. Mungkin suatu saat raga mereka atau raga kita akan mati, namun jiwa kita dan jiwa mereka akan senantiasa hidup karena kita hidup dalam harta terbesar kita, yaitu CINTA

Mengapa Shella on 7 begitu yakin, “ aku dan kamu dalah darah abadi “ Jawabnya cukup mudah, karena siapa saja yang berhenti belajar, mereka itu sudah tua, entah pada usia dua puluh atau delapan puluh. Siapa saja yang tetap belajar, tetap muda dalam usia berapapun.

Janji Allah dalam Al-Qur'an surah Ali-imran (3) : 169, Dan jangan kau sangka bahwa orang-orang yang gugur di jalan Allah itu mati,bahkan mereka itu hidup di sisi Allah dengan mendapat rezeki. Artinya bahwa siapapun yang menuntut ilmu atau berkarya di jalan Allah , mereka akan terus hidup. Kalau mati jasad merekalah yang mati, tetapi tidak dengan ruh mereka. Kematian hanyalah jalan berpindahnya ruh dari alam dunia ke alam lainnya yaitu akhirat

Tak perlu pula terlalu kita pikirkan ujung perjalanan ini . Tak perlu takut,bimbang dan ragu menghadapi masa depan yang tidak pasti karena yang terpenting adalah hari ini dan selalu hari ini. Hari ini adalah milik kamu. Jika berusaha berfikir demikian kamu akan berusaha berbuat yang terbaik untuk hari ini karena hari kemarin udah lewat dan tidak mungkin kembali. Sementara esok hari adalah suatu masa yang masih ghaib, belum tentu kamu bisa menemuinya. Karena itu dalam memahami semangat zaman, kuncinya adalah :

“Orang yang merasa bahwa dia hanya hidup pada hari itu saja, dia pasti berusaha meluruskan amalnya,mengendalikan ucapanya,memelihara waktunya. Dia melupakan masalalunya dengan segala kesedihan dan mempersiapkan masa depan dengan segala harapannya. Hidup adalah saat anda menjalani hari anda”

Jadi mana yang kamu pilih, Cerdik = cerdas dan licik atau Cerdik = cerdas dan unik?

Semua pilihan tergantung pada dirimu pribadi

Aku percaya kamu memilih cerdas dan unik di jalan Allah




0 comments:

Post a Comment