Thursday, November 6, 2014

Pengalaman berharga seorang petani

pedagangkampus.blogspot.com

Dahulu kala ada seorang petani yang tinggal di kampung bersama ketiga anaknya lelakinya. Dia mempunyai sawah dan ladang yang sangat luas, di penuhi dengan segala macam tanaman. Semuanya merupakan hasil keringat sang petani sendiri.
Tanaman-tanamannya menghasilkan keuntungan yang lumayan sehingga menjadikannya sebagai seorang petani kaya raya

Ketiga anaknya sangat malas. Mereka enggan untuk bekerja karena merasa ayahnya sudah kaya. Tidak pernah membantu ayahnya di ladang

Waktu pun berjalan, petani pun telah menjadi tua,tak mampu untuk meneruskan pekerjaannya di sawah dan di ladangnya.Tak lama kemudian dia jatuh sakit. Sebelum meninggal dunia petani itu sempatmemanggil ketiga anaknya

Ketika ayahnya meninggal,ketiganya langsung datang dengan cepat karena beranggapan bahwa ayahnya akan membagikan hartanya pada mereka

“Anak-anakku,” kata petani itu,”Ayah akan meninggal dunia tak lama lagi. Yang tinggal adalah sawah dan ladang saja. Di ladang itu ayah menanam harta karun yang sangat banyak diantara pepohonan dan tanaman.Carilah harta itu”

“Pohon dan tanaman sebelah mana ?” tanya salah seorang anak lakinya. “Ayah tidak ingat,”petani itu menjawab dengan lemah. “Yang ayah ingat,harta-harta itu tertanam diantara dua pohon, tetapi akarnya tidak berdekatan. Gali tanag di sekeliling pohon tersebut. Pasti kamu akan menemukan harta karun itu”

Beberapa hari kemudian petani tersebut meninggal dunia. Setelah acara pengebumian. Ketiga anak petani tersebut langsung membawa cangkul, parang, arit dan sebagainya untuk menggali harta karun secepat mungkin

“Ingat apa yang ayah katakan,” Kata anak yang sulung, “Harta itu terletak diantara dua pohon yang tidak terlalu dekat akarnya. Jadi, jangan membuang waktu, gali tanah yang berdekatan dengan akar pohon-pohon tersebut !” perintahnya pada kedua adiknya.

Meskipun ketiganya sudah menggali tanah sampai seharian, tetapi mereka belum juga menjumpai harta karun yang di cari. Keesokan harinya mereka kembali mencoba. Tetapi usahanya tetap tidak berhasil, ketiganya tidak putus asa. Menggali dan terus menggali untuk menemukan harta warisan.
Tak terasa telah beberapa bulan mereka menggali ladang tersebut, harta tidak juga di temukan, tetapi usahanya berhasil menyuburkan tanah perkebunan peninggalan ayahnya. Pohon-pohon di sekitar tempat bekas penggalian justru semakin subur karena tersiram dan terawat. Sehingga hasil ladangnya meningkat

“Lihat buah-buahan di ladang itu. Semua sudah masak dan siap di petik,” Kata anak yang bungsu.
“Oh,iya berarti kita mesti mencari orang untuk memanennya” kata anak nomor dua
“Saya akan menyuruh mereka sekrang,” kata anak yang sulung.”Nanti saya akan langsung jual panenannya ke pasar.”

Ini ide yang bagus, kita bisa dapat duit banyak dari hasil penjualan,”Kata si bungsu.”Ayah pasti telah membuat kesalahan.Dia tidak menanamnya di sini,”tambahnya.

Anak yang sulung melihat ke sekeliling ladang tersebut kemudian dia berkata,”Tidak. Ayah tidak melakukan kesalahan sama sekali. Memang terdapat harta tak ternilai harganya di sini. Harta itu ada dalam tannah. Kalau di gali tanah itu menjadi gembur sehingga tanaman bisa cepat tumbuh dan berbuah. Harta yang dimaksudkan ayah adalah hasil dari tanaman-tanaman itu.”

Adik-adiknya mengangguk. Mereka telah mempelajari sesuatu yang tak ternilai nilainya dari kesalahan yang mereka perbuat.

0 comments:

Post a Comment