Monday, January 19, 2015

Berbahagialah dengan pemberian Allah

Berbahagialah dengan pemberian Allah


Satu hal lain yang membuat kita gampang bersedih dan putus asa adalah
menolak diri sendiri. Allah berfirman,..( Berpegang teguhlah pada apa
yang telah Allah berikan kepadamu dan jadikanlah kamu termasuk orang-orang bersyukur ) (QS Al-A'raf (7) : 144)

Kisah ini dari buku Mr positive versus Mr negative karya Praveen Verma. Konon ada seorang pemuda yang bermimpi bertemu dengan malaikat. Saat itu dia mengajukan satu keinginan, "Aku ingin tinggal dalam rumah besar dengan sebuah serambi di depan, dua peliharaan yang bagus, dan sebuah taman di halaman belakang. Aku ingin menikahi wanita yang tinggi, sangat cantik dan baik hati, dan berambut hitam panjang, bermata biru, yang bisa bermain gitar dan bernyanyi."

Aku juga ingin tiga anak lelaki yang kuat sebagai teman bermain sepak bola. Ketika mereka tumbuh dewasa, yang satu menjadi ilmuan besar, satu lagi menjadi senator, dan yang paling muda menjadi penyerang belakang. Aku ingin menjadi petualang di samudra luas, mendaki gunung tinggi dan menyelamatkan orang. dan aku ingin mengendarai ferari merah dan tidak pernah harus menyupir sendiri"

Malaikat menjawab,"Tampaknya itu mimpi yang indah. Aku ingin kamu bahagia"

Suatu hari, saat bermain sepak bola, anak lelaki itu terluka lututnya. Tentu dia tak bisa berpetualang ke gunung. Dia pun memaksa banting stir dan memulai bisnis pemasok farmasi. Dia menikahi seorang gadis cantik dan baik hati, tapi gadis itu pendek, bermata coklat,tidak dapat bermain gitar apalagi bernyanyi.

Suatu ketika dia terbangun dari tidurnya dan mengingat mimpinya yang dahulu. Dia pun bersedih dan mengeluh kepada seorang psikolog. Dia mengeluhkan istrinya dan karirnya, dia di kenai bayaran $110. Karena ingin Ferarri, dia mendatangi seorang akuntan untuk menghitung uangnya, akuntan itu mengenakan biaya $100. Dia pun datang ke ahli nujum untuk mengeluhkan nasibnya. Semua yang di datangi menyatakan, "Kamu sudah cukup bahagia dengan kondisimu sekarang!".

Lelaki ini tak mau mendengar, akhirnya jatuh sakit. Semua keluarga bersedih, kecuali psikolog, akuntan, dan ahli nujum. Pada suatu malam, dia bermimpi bertemu malaikat,"Kenapa Tuhan tidak memberikann permintaanku?"

Malaikat menjawab,"Tuhan bisa memberikan semuanya, tapi Tuhan ingin mengejutkanmu dengan hal-hal yang tak kamu impikan. Tuhan ingin kamu bahagia dengan apa yang telah Dia berikan kepadamu."

Apakah kita telah berbahagia dengan seluruh yang kita terima dari Allah ?

Jika ingin hidup bahagia, puaslah dengan postur yang telah di berikan Allah, dengan status keluarga (apapun kondisinya), dengan pemahaman, dan bakat yang kita miliki. Semua orang sukses memiliki rumus yang sama, "Terimalah dengan lapang dada anugerah yang di berikan meskipun belum memenuhi harapan. Terimalah, tanpa merasa kekurangan."

Nilai kita terletak pada bakat kita, amal shaleh kita, manfaat, dan akhlak yang ada dalam diri kita. Oleh karena itu tidak ada alasan untuk bersedih karena tidak mendapatkan ketampanan, harta benda atau orang tua yang kaya raya. Tetap ridholah dengan bagian yang telah di berikan Allah.
"Kamilah yang telah membagikan di antara mereka penghidupan dalam kehidupan dalam kehidupan dunia. (QS. Al-Zukhruf [43]:32)

0 comments:

Post a Comment